Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Bangka Belitung melalui bidang buruh tani dan nelayan telah selesai mengadakan diskusi publik...
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Bangka Belitung melalui bidang buruh tani dan nelayan telah selesai mengadakan diskusi publik kemerdekaan petani karet di GOR STKIP MBB dengan tema harga karet naik petani sejahtera. Diskusi itu dihadiri oleh ratusan petani dari 4 kabupaten yaitu Bangka Selatan, Bangka Barat, Bangka, Bangka Tengah dan Pangkalpinang. Kegiatan ini juga didukung oleh PDPM Kota, IMM, IPM,NA,BEM STIE Pertiba dan BEM STKIP. Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber-narasumber sebagai berikut yakni Budiman Ginting, Nandi Firmansyah, Japri dan keynote speech dr. Ismi Purnawan. Sementara Ketua DPRD Babel berhalangan hadir di agenda tersebut sebagai narasumber.
Rekomendasi strategis diskusi ini dibentuknya asosiasi petani demi memperjuangkan aspirasi petani kedepannya. Ratusan petani ini datang demi harga karet naik dan nasib para petani sejahtera. Japri selaku wakil ketua bidang buruh tani dan nelayan Pemuda Muhammadiyah Babel juga menyampaikan harga bahan-bahan pokok/sembako semakin hari semakin naik semuanya sementara harga karet sampai sekarang ini kita lihat belum ada naiknya menjual sekilo getah tidak dapat membeli sekilo beras, begitulah perbandingannya.
Dulu sebelum melemahnya harga karet ini cukup untuk kebutuhan rumah tangga, dan dapat menyekolahkan anak-anak. Karena Kondisi petani karet saat ini berbeda jauh dengan tujuh atau sepuluh tahun lalu, dimana harga karet saat itu sangat tinggi. Seperti pada beberapa tahun belakangan harga karet membaik ditingkat petani. Kala itu sering muncul kelakar di antara petani karet. ”Biar badan bau karet, tapi uangnya harum”. Kelakar seperti ini tidak akan pernah kita dengar lagi sekarang karena memang harga karet tidak wangi lagi. Kondisi petani karet saat ini berada di titik nadir (tidak berdaya dan terpuruk). Mereka tidak tahu, kapan harga karet ini membaik. Nah sudah seharusnya pemerintah memikirkan nasib para petani. Tuturnya. Dalam kegiatan ini juga disampaikan oleh Rusdiar Sekretaris Pemuda Muhammadiyah yang dibacakan melaui pernyataan sikap rekomendasi atas hasil kegiatan ini yang akan diberikan langsung kepada Gubernur dan Ketua DPRD Babel Senin ini oleh Pemuda Muhammadiyah, adapun 5 rekomendasi yang akan disampaikan sebagai berikut: 1. Meminta pemerintah untuk konsisten dan setia menjalankan amanat konstitusi khususnya: Pasal 33 UUD 1945, dan melaksanakan UU Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960. 2. Mendesak kepada Pemerintah Daerah Eksekutif dan Legislatif baik itu Provinsi /Kabupaten/Kota untuk berjuang bersama-sama mengawal kebijakan agar Harga Karet Naik. 3. Segera membentuk Asosiasi Petani sebagai kekuatan aspirasi kepentingan Petani 4. Meminta Pemerintah Daerah Esekutif dan Legislatif Baik Provinsi/ Kabupaten/Kota Untuk mensejahterakan para petani. 5. Petani diharapkan meningkatkan kualitas karet. (SP/drj/Sangpencerah.id)
reporter: Sabri S